Di sini terdapat titik-titik api yang
muncul dari permukaan tanah. Titik-titik api ditandai dengan pagar yang
mengelilinginya. Namun sekitar 1 meter dari pagar ternyata masih terdapat
titik-titik api juga.
Karena nyala api hanya di dalam dan
paling jauh satu meter dari pagar, warga tidak khawatir api akan menjalar ke
rumah mereka. Jika tanah pada titik-titik api digali, nyala api akan menjadi
besar.
Nyala api yang muncul di permukaan tanah
sama seperti nyala kompor gas, biru dan bertekanan udara. Tidak sedikit
pedagang makanan dan pengunjung yang memanfaatkan api untuk memasak makanan
atau membakar jagung.
Tempat ini asyik buat tempat kamping.
Api abadi bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan badan di malam hari dan untuk membakar jagung, ayam ataupun ikan. Pada malam hari
nyala api begitu jelas sehingga kalau berkunjung ke tempat ini memang paling
bagus di malam hari.
Ketika hendak menyalakan api untuk
memasak, pengunjung harus mengorek-ngorek tanah dulu lalu menyulutnya dengan
korek api. Setelah acara masak-memasak selesai mereka memadamkan kembali api
dengan menutup kembali bagian tanah yang berlubang.
Ternyata, menurut penjelasan ilmiah, di
kawasan tersebut mengandung belerang yang kemudian bergesekan dengan oksigen,
maka terjadilah fenomena api menyala. Namun tak urung berkembang juga mitos
tentang asal-usul munculnya api di tempat itu.
Konon dahulu kala ada seorang pemuda
bernama Hadaqi, yang ilmu keislamannya sangat mumpuni. Pemuda yang mendapatkan
julukan Ki Moko itu suatu hari hendak mempersunting gadis Palembang dengan mas
kawin berupa mata ikan. Berkat kesaktiannya mata ikan itu berubah menjadi
sebuah mutiara.
Kesaktian Ki Moko yang lain tampak
ketika pernikahan digelar tempat itu gelap karena tak ada penerangan. Maka Ki
Moko menancapkan pedangnya ke tanah sehingga muncul sebuah nyala api yang
menerangi kawasan itu saat pesta pernikahan berlangsung. Sampai sekarang api
itu tidak pernah padam.
Di sekitar lokasi Api Tak Kunjung Padam
tersebut terdapat kios-kios penjual
makanan dan cindera mata khas Madura. Juga terdapat area perkemahan atau lokasi
camping ground serta sebuah sarana outbond.
Mungkin dibutuhkan sentuhan yang lebih
banyak lagi agar tempat ini lebih menarik bagi para wisatawan. Karena selain
jalan untuk masuk ke wilayah ini masih kurang bagus, belum banyak fasilitas
penunjang dan belum tertata dengan baik dan.
0 komentar :
Posting Komentar