Minggu, 17 November 2019

Api Abadi Pamekasan Asyik untuk Berkemah


Salah satu obyek wisata menarik yang ada di Jatim adalah Api Abadi di Kabupaten Pamekasan Madura, tepatnya di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Tempat ini dapat ditempuh selama 2 jam dengan kendaraan roda empat dari Kota Bangkalan. Sedangkan untuk tiket masuknya sebesar Rp 10.000/orang dan parkir kendaraan roda dua hanya Rp 500 dan roda empat Rp 5.000.

Di sini terdapat titik-titik api yang muncul dari permukaan tanah. Titik-titik api ditandai dengan pagar yang mengelilinginya. Namun sekitar 1 meter dari pagar ternyata masih terdapat titik-titik api juga.

Karena nyala api hanya di dalam dan paling jauh satu meter dari pagar, warga tidak khawatir api akan menjalar ke rumah mereka. Jika tanah pada titik-titik api digali, nyala api akan menjadi besar.

Nyala api yang muncul di permukaan tanah sama seperti nyala kompor gas, biru dan bertekanan udara. Tidak sedikit pedagang makanan dan pengunjung yang memanfaatkan api untuk memasak makanan atau membakar jagung.

Tempat ini asyik buat tempat kamping. Api abadi bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan badan di malam hari dan untuk membakar  jagung, ayam ataupun ikan. Pada malam hari nyala api begitu jelas sehingga kalau berkunjung ke tempat ini memang paling bagus di malam hari.
Ketika hendak menyalakan api untuk memasak, pengunjung harus mengorek-ngorek tanah dulu lalu menyulutnya dengan korek api. Setelah acara masak-memasak selesai mereka memadamkan kembali api dengan menutup kembali bagian tanah yang berlubang.

Ternyata, menurut penjelasan ilmiah, di kawasan tersebut mengandung belerang yang kemudian bergesekan dengan oksigen, maka terjadilah fenomena api menyala. Namun tak urung berkembang juga mitos tentang asal-usul munculnya api di tempat itu.

Konon dahulu kala ada seorang pemuda bernama Hadaqi, yang ilmu keislamannya sangat mumpuni. Pemuda yang mendapatkan julukan Ki Moko itu suatu hari hendak mempersunting gadis Palembang dengan mas kawin berupa mata ikan. Berkat kesaktiannya mata ikan itu berubah menjadi sebuah mutiara.

Kesaktian Ki Moko yang lain tampak ketika pernikahan digelar tempat itu gelap karena tak ada penerangan. Maka Ki Moko menancapkan pedangnya ke tanah sehingga muncul sebuah nyala api yang menerangi kawasan itu saat pesta pernikahan berlangsung. Sampai sekarang api itu  tidak pernah padam.

Di sekitar lokasi Api Tak Kunjung Padam tersebut  terdapat kios-kios penjual makanan dan cindera mata khas Madura. Juga terdapat area perkemahan atau lokasi camping ground serta sebuah sarana outbond.

Mungkin dibutuhkan sentuhan yang lebih banyak lagi agar tempat ini lebih menarik bagi para wisatawan. Karena selain jalan untuk masuk ke wilayah ini masih kurang bagus, belum banyak fasilitas penunjang dan belum tertata dengan baik dan.

0 komentar :

Posting Komentar