JATIM REVIEW:
Warga Sidoarjo kini tengah resah akibat terungkapnya kasus percobaan penculikan anak
sekolah. Sampai hari ini setidaknya ada dua kali percobaan penculikan. Untungnya kedua upaya tindak kriminal itu
gagal. Mendengar kabar itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini
bersikap waspada dan mengeluarkan edaran untuk mengantisipasi agar kasus
penculikan bisa dihindarkan di Surabaya
Kasus
pertama di Sidoarjo menimpa NP (11) siswi kelas 5
SDN Tambak Rejo. Pelaku
berjumlah empat orang, dua menaiki mobil dan dua lagi berboncengan motor Honda
CRB. NP yang menaiki sepeda pancal menuju ke sekolahnya tiba tiba dihadang dan dipepet oleh mobil Toyota Innova
berwarna putih.
Pengemudi
langsung turun dan ngajak pergi dengan iming-iming dibelikan es krim, tapi ia
menolak karena mau sekolah. Tak lama
kemudian, sepeda motor Honda CBR merah datang dari arah belakang. Salah seorang
pengendara menodongkan pisau. Namun tiba tiba HPnya bordering. Dan NW pun
kabur.
Percobaan
penculikan yang kedua menimpa FS (10),
siswi kelas 4 A Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, Wedoro, Sidoarjo, pada Sabtu
(16/11/2019) akhir pekan lalu. Guru wali kelas FS, Yuli Yanti membenarkan hal
tersebut. "Iya memang benar ada peristiwa itu. Kejadiannya Sabtu
(16/11/2019) sekitar pukul 10.20 usai pulang sekolah. Dan pihak sekolah baru
mendapat informasinya hari ini," ujarnya, pada wartan Senin (18/11/2019).
Saat
siswi berjalan kaki menuju rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter, tepat di
depan gerbang sekolah TK Muslimat yang dekat dengan sekolah MI, ia didatangi
pengendara menyaru ojek online dari arah utara ke selatan. Setelah berbasa-basi
Pengendara bilang mama siswi sudah pesan gojek untuk mengantarnya pulang.
Korban
pun merasa ketakutan dan berlari ke arah Balai Desa Wedoro yang bangunannya bersebelahan
dengan TK Muslimat. Di sana korban bersembunyi di antara kerumunan pelajar
lainnya sambil menunggu pengendara ojek online itu menghilang dari lokasi.
Terungkapnya
percobaan penculikan membuat warga Sidoarjo resah dan waspada. Rini warga
Sidoarjo mengatakan, dengan adanya berita itu para orangtua seperti dirinya
jadi cemas. “Saya punya anak kelas 5 SD. Biasanya saya antara jemput anak,”
ujar dia.
Untuk anaknya, dia hanya bisa berpesan agar hati-hati dengan orang yang tidak dikenal dan jangan pergi jauh-jauh.
Untuk anaknya, dia hanya bisa berpesan agar hati-hati dengan orang yang tidak dikenal dan jangan pergi jauh-jauh.
Surabaya Antisipasi
Untuk
mencegah kasus percobaan penculikan
tidak terjadi di Surabaya, Walikota Tri Rismaharini melakukan langkah
antisipatif. Ia telah memerintahkan para camat dan lurah agar membuat surat
edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan mayarakat melalui RW dan RT
setempat. “Kita harap tidak ada penculikan anak di Surabaya. Makanya kami minta
RT RW siaga,” kata Wali Kota Risma, Senin (25/11/2019).
Wali
Kota perempuan pertama di Surabaya ini menyebutkan, di sekolah-sekolah sudah
dipasang CCTV. Dengan peralatan tersebut, akan bisa ditemukan siapa pelaku
penculikan. “Karena kita bisa akses ke Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil). Kamera (CCTV) tak hanya di sekolah, namun juga di masjid, gereja,
kemudian mal. Kita ketahui gerak-geriknya (pelaku),” sebutnya
Di
sekolah, para guru diminta di luar ruangan ketika para siswa pulang. Di sisi
lain, di area taman dan ruang publik lainnya juga dijaga oleh aparat Satpol PP
dan Linmas.
0 komentar :
Posting Komentar