Minggu, 24 November 2019

Terjadi Upaya Penculikan di Sidoarjo, Walikota Surabaya Antisipasi


JATIM REVIEW: Warga Sidoarjo kini tengah resah akibat terungkapnya kasus percobaan penculikan anak sekolah. Sampai hari ini setidaknya ada dua kali percobaan penculikan.  Untungnya kedua upaya tindak kriminal itu gagal. Mendengar kabar itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersikap waspada dan mengeluarkan edaran untuk mengantisipasi agar kasus penculikan bisa dihindarkan di Surabaya


Kasus pertama  di Sidoarjo menimpa NP (11) siswi kelas 5 SDN Tambak Rejo.  Pelaku berjumlah empat orang, dua menaiki mobil dan dua lagi berboncengan motor Honda CRB. NP yang menaiki sepeda pancal menuju ke sekolahnya tiba tiba  dihadang dan dipepet oleh mobil Toyota Innova berwarna putih.

Pengemudi langsung turun dan ngajak pergi dengan iming-iming dibelikan es krim, tapi ia menolak karena mau sekolah.  Tak lama kemudian, sepeda motor Honda CBR merah datang dari arah belakang. Salah seorang pengendara menodongkan pisau. Namun tiba tiba HPnya bordering. Dan NW pun kabur.

Percobaan penculikan yang kedua  menimpa FS (10), siswi kelas 4 A Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, Wedoro, Sidoarjo, pada Sabtu (16/11/2019) akhir pekan lalu. Guru wali kelas FS, Yuli Yanti membenarkan hal tersebut. "Iya memang benar ada peristiwa itu. Kejadiannya Sabtu (16/11/2019) sekitar pukul 10.20 usai pulang sekolah. Dan pihak sekolah baru mendapat informasinya hari ini," ujarnya, pada wartan Senin (18/11/2019).

Saat siswi berjalan kaki menuju rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter, tepat di depan gerbang sekolah TK Muslimat yang dekat dengan sekolah MI, ia didatangi pengendara menyaru ojek online dari arah utara ke selatan. Setelah berbasa-basi Pengendara bilang mama siswi sudah pesan gojek untuk mengantarnya pulang.

Korban pun merasa ketakutan dan berlari ke arah Balai Desa Wedoro yang bangunannya bersebelahan dengan TK Muslimat. Di sana korban bersembunyi di antara kerumunan pelajar lainnya sambil menunggu pengendara ojek online itu menghilang dari lokasi.

Terungkapnya percobaan penculikan membuat warga Sidoarjo resah dan waspada. Rini warga Sidoarjo mengatakan, dengan adanya berita itu para orangtua seperti dirinya jadi cemas. “Saya punya anak kelas 5 SD. Biasanya saya antara jemput anak,” ujar dia.

Untuk anaknya, dia hanya bisa berpesan agar hati-hati dengan orang yang tidak dikenal dan jangan pergi jauh-jauh.

Surabaya Antisipasi

Untuk mencegah  kasus percobaan penculikan tidak terjadi di Surabaya, Walikota Tri Rismaharini melakukan langkah antisipatif. Ia telah memerintahkan para camat dan lurah agar membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan mayarakat melalui RW dan RT setempat. “Kita harap tidak ada penculikan anak di Surabaya. Makanya kami minta RT RW siaga,” kata Wali Kota Risma, Senin (25/11/2019).

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menyebutkan, di sekolah-sekolah sudah dipasang CCTV. Dengan peralatan tersebut, akan bisa ditemukan siapa pelaku penculikan. “Karena kita bisa akses ke Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil). Kamera (CCTV) tak hanya di sekolah, namun juga di masjid, gereja, kemudian mal. Kita ketahui gerak-geriknya (pelaku),” sebutnya

Di sekolah, para guru diminta di luar ruangan ketika para siswa pulang. Di sisi lain, di area taman dan ruang publik lainnya juga dijaga oleh aparat Satpol PP dan Linmas.

0 komentar :

Posting Komentar