Selasa, 28 Juni 2016

Sentra Mangga di Jatim















Di Jatim terdapat beberapa kabupaten yang sejak lama menjadi sentra mangga. Sebagian mangga ini diperjualbelikan di dalam negeri tapi sebagian lagi sudah diekspor. Berikut ini beberapa kabupaten yang menjadi sentra

1. Probolinggo

Popularitas Probolinggo sebagai Kota Mangga bisa dimaklumi. Sebab secara kasat mata, setiap orang yang melintasi Kota Probolinggo akan disuguhi pemandangan gerai mangga produksi para petani setempat.

Kepala Seksi Budi daya DinasTanaman Pangan Kabupaten Probolingo, Bandot Prawoto mengakui produksi mangga Probolinggo belakangan ini merosot, akibat maraknya penebangan pohon mangga di daerahnya.

Diungkapkan, penurunan populasi tanaman mangga di Probolinggo terjadi sangat menyolok pada 2010. Dari data yang ada di Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Probolinggo, populasi tanaman mangga pada tahun 2009 masih mencapai 1 juta pohon, tapi setelah 2010 terus berkurang hingga tinggal 789.397 pohon.

Produktivitas mangga juga turun, jika pada tahun 2009 masih mencapai 43,24 kilogram per pohon, tahun 2010 juga turun hanya tinggal 38,53 kilogram per pohon.

2. Pasuruan

Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Ihwan menyebutkan, potensi tanaman mangga di Kabupaten Pasuruan mencapai 1,3 juta pohon atau sekitar 13.851 hektare dengan total produksi 85.131 ton per tahun, dengan produktivitas rata-rata 61,46 kg per pohon.

Pasuruan sebenarnya bisa disebut sebagai salah satu daerah produsen mangga terbesar di Jawa Timur, atau bahkan di Tanah Air, tapi sebutan sebagai "Kota Mangga" masih tetap punya daerah tetangganya, Probolinggo.

Budi daya tanaman mangga dengan model "estate" terdapat di Desa Oro-oro Ombo Wetan, Kecamaatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, September lalu. Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Ihwan menjelaskan, pengembangan budi daya tanaman mangga dalam satu hamparan tersebut telah dirintis sejak 1994. Luas lahan mangga estate ini mencapai sekitar 463 hektare. Ia menyebutkan, budi daya tanaman mangga model estate di Pasuruan dikembangkan di tiga wilayah, yakni Rembang, Sukorejo, dan Wonorejo.

Sulaiman , pengepul mangga, menyebutkan, sedikitnya ada tiga jenis mangga unggulan yang diminati pasar, yakni Arumanis atau biasa disebut Gadung, serta Golek, dan Madu atau Lalijiwo. Disebutkan, harga mangga Arumanis di tingkat petani berkisar antara Rp3.500,00 hingga Rp5.500,00 perkilogram. Sedangkan golek dan Lalijiwo berkisar antara Rp2.500,00 hingga Rp 4.000 perkilogram.

3. Situbondo
Di Kabupaten Situbondo terdapat 3 varietas besar mangga yaitu manalagi situbondo (69), arumanis (manalagi probolinggo) dan gadung 21 (arumanis 143) dengan jumlah tanaman mangga di Kabupaten Situbondo sebanyak 655.222 pohon.(kondisi triwulan I th 2012). Varietas mangga yang banyak disukai oleh konsumen adalah varietas Gadung 21.
Musim panen mangga secara umum terjadi pada bulan bulan Januari - Maret (2.486 kw), April-Juni (-), Juli-September (247.551 kw), Oktober-Desember (151.351 kw).
Dinas Pertanian Pemkab Situbondo menetapkan Kecamatan Jangkar dan Kecamatan Arjasa, menjadi sentra mangga ekspor. Saat ini sudah ada 114 hektar tanaman mangga garifta.

0 komentar :

Posting Komentar